PENDAHULUAN
A. NERACA PEMBAYARAN
Neraca pembayaran ( Balance of Payment ) adalah catatan statistik tentang transaksi ekonomi internasional yang dilakukan oleh penduduk suatu Negara ( perekonomian ) dengan penduduk Negara ( perekonomian ) lainnya.
1. Struktur dasar nerca pembayaran
Bagian paling penting dari neraca pembayaran ( BOP ) adalah neraca lancar ( current account ) dan neraca modal ( capital account ). Bagian lainnya yang memberikan tambahan penjelasan tentang dinamika neraca lancar dan necara modal adalah neraca penyeimbang ( settlement account ) dan selisih perhitungan ( statistical dispcrepancy ).
2. Analisis neraca pembayaran USA dan Indonesia
Dengan menggunakan dasar – dasar pengertian di atas kita mencoba membandingkan BOPUSA ( 1994 ) dan Indonesia ( 1996 ). Data – data BOP kedua Negara diperoleh dari laporan resmi masing – masing pemerintah. Kedua BOP tersebut disusun dalam format yang berbeda, tetapi struktur dasarnya sama.
B. PENDAPATAN PER KAPITA
Pendapatan per kapita memang bukan merupakan satu – satunya tolak ukur untuk menilai tingkat kemakmuran suatu bangsa atau kesejahteraan rakyat sebuah Negara. Bahkan, dalam lingkup yang lebih sempit lagi, ia pun belum merupakan ukuran yang memadai ditinjau hanya dari aspek pemdapatan. Sebagaimana diketahui, pendapatan per kapita adalah sebuah konsep rata – rata, belum menghiraukan distribusinya di kalangan penduduk. Penilaian kesejahteraan penduduk sebuah negeri tidak cukup hanya dengan melihat besar kecilnya pendapatan per kapita, tapi harus pula memperhatikan distribusi pendapatan itu dikalangan penduduk.
C. PRODUK DOMESTIK BRUTO ( GDP )
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.
Dalam bidang ekonomi, produk domestik bruto (PDB) adalah nilai pasar semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara pada periode tertentu. PDB merupakan salah satu metode untuk menghitung pendapatan nasional.
D. PRODUK NASIONAL BRUTO ( GNP )
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut. Yang dimaksud dengan pendapatan neto atas faktor luar negeri ialah pendapatan atas faktor produksi warga Negara Indonesia yang dihasilkan di ( diterima dari ) luar negeri dikurangi pendapatan atas faktor produksi warga Negara asing dihasilkan di ( diperoleh dari ) Indonesia.
PEMBAHASAN
A. NERACA PEMBAYARAN
Neraca pembayaran ( BOP ) adalah catatan sistematis dari semua transaksi ekonomi internasional ( perdagangan, investasi, pinjaman, dan sebagainya ) yang terjadi antara penduduk dalam negeri suatu Negara dengan penduduk luar negeri selama jangka waktu tertentu ( biasanya satu tahun ) dan biasanya dinyatakan dalam dolar AS. Oleh karena itu, BOP sangat berguna karena menunjukkan struktur dan komposisi transaksi ekonomi dan posisi keuangan internasional seperti IMF, Bank Dunia, dan Negara – Negara donor juga menggunakan BOP sebagai salah satu indikator dalam mempertimbangkan pemberian bantuan keuangan kepada suatu Negara. BOP juga merupakan salah satu indikator fundamental ekonomi dari suatu Negara di samping variable – variable ekonomi makro lainnya, seperti laju pertumbuhan PDB, tingkat pendapatan per kapita, inflasi, suku bunga, dan nilai tukar mata uang domestik.
BOP terdiri atas tiga saldo, yakni saldo neraca transaksi berjalan ( TB ), saldo neraca modal ( CA ), dan saldo neraca moneter ( MA ).
1. Struktur dasar nerca pembayaran
Bagian paling penting dari neraca pembayaran ( BOP ) adalah neraca lancar ( current account ) dan neraca modal ( capital account ). Bagian lainnya yang memberikan tambahan penjelasan tentang dinamika neraca lancar dan necara modal adalah neraca penyeimbang ( settlement account ) dan selisih perhitungan ( statistical dispcrepancy ).
A. Neraca lancar ( current account ) adalah bagain BOP yang memberi gambaran ringkas tentang transaksi barang dan jasa yang diproduksi selama periode setahun atau kurang. Dapat juga dikatakan necara lancar adalah bagian dari BOP yang memberi gambaran ringkas tentang pembayaraan – pembayaraan jangka pendek. Neraca lancar dapat dibedakan menjadi tiga bagain pokok, yaitu
1. neraca perdagangan ( balance of trade ), adalah dalam neraca perdagangan dicatat transaksi ekspor dan impor barang – barang selama satu periode. Suatu Negara dikatakan mengalami defisit perdagangan bila nilai ekspor barang lebih kecil daripada nilai impor barang. Sebaliknya Negara tersebut dikatakan mengalami surplus perdagangan bila nilai ekspor barang lebih besar daripada nilai impor.
2. Neraca jasa ( services ) adalah pendapatan modal yang diperoleh karena memiliki asset – asset finansial ( saham dan obligasi ) serta aset fisik ( property ) di Negara lain. Bila perekonomian Indonesia harus membayar dividen, bunga, sewa, dan keuntungan kepada pihak asing atas kepemilikan aset – aset di Indonesia, pembayaran dicatat sebagai pembayaran atas pendapatan modal. Suatu Negara mengalami defisit neraca jasa bila impor jasa lebih besar daripada ekspornya. Sebaliknya bila ekspor lebih besar daipada impor jasa dikatakan mengalami surplus neraca jasa.
3. Neraca nonbalas jasa ( transfer payment ) adalah mencatat transaksi – transaksi yang bukan sebagai akibat balas jasa. Misalnya bila pemerintah USA memberikan hibah kepada pemerintah Negara lain, hal tersebut akan dicatata dalam neraca nonbalas jasa. Contoh lain adalah bila orang tua di Indonesia mengirim uang saku untuk anakanya yang kuliah di USA.
B. Neraca modal ( capital account ) adalah bagain dari BOP yang mencatat pembelian dan penjualan aset – aset financial seperti surat – surat berharga, deposito perbankan dan juga investasi langsung. Ringkasnya, nerca modal mencatat arus masuk modal dan arus keluar modal selama periode tertentu, sehingga dapat juga dikatakan bahwa neraca modal mencatat arus pembayaran dan penerimaan jangka panjang. Neraca modal dibedakan menjadi neraca modal pemerintah ( official capital ) yang mencatat arus keluar masuk modal di sektor pemerintah dan neraca modal swasta ( private capital ) yang mencatat arus keluar masuknya sektor swasta ( dunia usaha ). Suatu Negara dikatakan mengalami defisit neraca modal bila arus masuk modal lebih kecil daripada arus keluar. Begitu sebaliknya.
C. Neraca penyeimbang ( settlement account ) adalah saldo neraca pembayaran adalah sama dengan nol. Maskudnya, hasil penjumlahan antara surplus dan atau defisit neraca lancar ( current account ) dengan surplus dan atau defisit neraca modal ( capital account ) adalah sama dengan nol. Jika neraca lancar mengalami defisit 100, maka neraca modal harus surplus 100. Atau sebaliknya bila neraca lancar mengalami surplus 100, seharusnya neraca modal mengalami defisit 100, tetapi seringkali terjadi bahwa saldo neraca pembayaran adalah defisit (<0) atau surplus ( >0 ). Saldo neraca pembayaran mempunyai konsekuensi terhadap nilai tukar mata uang. Jika saldo neraca pembayaran defisit, maka permintaan terhadap mata uang asing meningkat atau penawaran terhadap mata uang domestic meningkat. Hal ini dapat menyebabkan melemahnya nilai tukar mata uang domestik, sebaliknya surplus neraca pembayaran akan memperkuat nilai tukar domestik. Jika pemerintah ingin menjaga stabilitas nilai tukar, maka saldo neraca pembayaran harus dibuat sama dengan nol.
D. Selisih perhitungan ( statistical discrepancy ) salah satu faktor lain yang menyebabkan saldo BOP tidak sama dengan ketidaklengkapan informasi ( imperfect information ) dan atau adanya transaki – transaksi yang tidak tercatat. Dalam BOP, transaksi – transaksi yang tak tercatat ini dimasukkan ke dalam bagian selisih perhitungan. Istilaha dalam bahsa inggris yang juga digunakan untuk selisih perhitungan adalah error and omission.
2. Analisis neraca pembayaran USA dan Indonesia
Dengan menggunakan dasar – dasar pengertian di atas kita mencoba membandingkan BOPUSA ( 1994 ) dan Indonesia ( 1996 ). Data – data BOP kedua Negara diperoleh dari laporan resmi masing – masing pemerintah. Kedua BOP tersebut disusun dalam format yang berbeda, tetapi struktur dasarnya sama.
1. Neraca pembayaran Amerika Serikat ( USA )
2. Neraca lancar ( current account )
B. PENDAPATAN PER KAPITA
Pertumbuhan ekonomi, yang untuk angka – angka diatas dihitung berdasarkan kenaikan nilai riil produk domsetik bruto ( gross domestic product ), bukan semata – mata menunjukkan peningkatan produk atau pendapatan secara makro. Pertumbuhan ekonomi itu juga telah menaikkan pendapatan per kapita masyarakat. Sekadar gambaran, jika pada tahun 1984 pendapatan per kapita kita baru sekitar US$ 459 per tahun, kini sudah mencapai bilangan US$ 740 per tahun. Dengan pemdapatan per kapita sebesar ini, Indonesia menurut klasifikasi Bank Dunia tergolong sebgaia Negara berpendapatan menengah ke bawah. Dalam Repelita VI pemerintah menargetkan laju pertumbuhan ekonomi mencapai rata – rata 6,2 persen per tahun. Sedangkan pertumbuhan penduduk diharapkan dapat ditekan menjadi hanya 1,51 persen. Dengan demikian pendapatan per kapita dapat meningkat rata – rata 4,7 persen per tahun. Berdasarkan proyeksi ini maka pad akhir repelita VI pendapatan per kapita diharapkan mencapai angka setidak – tidaknya US$ 1.000. Pendapatan per kapita memang bukan merupakan satu – satunya tolak ukur untuk menilai tingkat kemakmuran suatu bangsa atau kesejahteraan rakyat sebuah Negara. Bahkan, dalam lingkup yang lebih sempit lagi, ia pun belum merupakan ukuran yang memadai ditinjau hanya dari aspek pemdapatan. Sebagaimana diketahui, pendapatan per kapita adalah sebuah konsep rata – rata, belum menghiraukan distribusinya di kalangan penduduk. Penilaian kesejahteraan penduduk sebuah negeri tidak cukup hanya dengan melihat besar kecilnya pendapatan per kapita, tapi harus pula memperhatikan distribusi pendapatan itu dikalangan penduduk.
C. PRODUK DOMESTIK BRUTO ( GDP )
Di Negara – Negara berkembang yang seiring juga dinamakan sebagai “ Dunia Ketiga “ konsep produk domestik bruto adalah konsep yang paling penting kalau dibandingkan dengan konsep pendapatan nasional lainnya. Produk Domestik Bruto ( PDB ) dapatlah diartikan sebagai nilai barang – barang dan jasa – jasa yang diproduksikan di dalam Negara tersebut dalam satu tahun tertentu. Di dalam sesuatu perekonomian, di Negara – Negara maju maupun di Negara – Negara berkembang barang dan jasa di produksikan bukan saja oleh perusahaan milik penduduk Negara tersebut, tetapi oleh penduduk Negara lain. Selalu didapati produksi nasional diciptakan oleh faktor – faktor produksi yang berasal dari luar negeri. Perusahaan multinasional beroperasi di berbagai Negara dan membantu menaikkan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh Negara – Negara tersebut. Perusahaan multinasional tersebut menyediakan modal, teknologi dan tenaga ahli kepada Negara dimana perusahaan itu beroperasi.
PDB diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi di dalam wilayah tersebut dalam jangka waktu tertentu (biasanya per tahun). PDB berbeda dari produk nasional bruto karena memasukkan pendapatan faktor produksi dari luar negeri yang bekerja di negara tersebut. Sehingga PDB hanya menghitung total produksi dari suatu negara tanpa memperhitungkan apakah produksi itu dilakukan dengan memakai faktor produksi dalam negeri atau tidak. Sebaliknya, PNB memperhatikan asal usul faktor produksi yang digunakan.
PDB Nominal merujuk kepada nilai PDB tanpa memperhatikan pengaruh harga. Sedangkan PDB riil <!-(atau disebut PDB Atas Dasar Harga Konstan)--> mengoreksi angka PDB nominal dengan memasukkan pengaruh dari harga.
PDB dapat dihitung dengan memakai dua pendekatan, yaitu pendekatan pengeluaran dan pendekatan pendapatan. Rumus umum untuk PDB dengan pendekatan pengeluaran adalah:
Di mana konsumsi adalah pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga, investasi oleh sektor usaha, pengeluaran pemerintah oleh pemerintah, dan ekspor dan impor melibatkan sektor luar negeri.
Sementara pendekatan pendapatan menghitung pendapatan yang diterima faktor produksi:
Di mana sewa adalah pendapatan pemilik faktor produksi tetap seperti tanah, upah untuk tenaga kerja, bunga untuk pemilik modal, dan laba untuk pengusaha.
Secara teori, PDB dengan pendekatan pengeluaran dan pendapatan harus menghasilkan angka yang sama. Namun karena dalam praktek menghitung PDB dengan pendekatan pendapatan sulit dilakukan, maka yang sering digunakan adalah dengan pendekatan pengeluaran.
D. PRODUK NASIONAL BRUTO ( GNP )
Produk Nasional Bruto (PNB) adalah nilai pasar dari semua produk dan jasa yang dihasilkan dalam satu tahun oleh tenaga kerja dan properti dipasok oleh penduduk suatu negara. Tidak seperti Produk Domestik Bruto (PDB), yang mendefinisikan produksi berdasarkan lokasi geografis produksi, produksi GNP mengalokasikan berdasarkan kepemilikan.
GNP tidak membedakan antara perbaikan kualitatif di negara bagian seni teknis (misalnya, meningkatkan kecepatan pemrosesan komputer), dan meningkatkan kuantitatif barang (misalnya, jumlah komputer yang diproduksi), dan menganggap keduanya harus bentuk "pertumbuhan ekonomi".
Sementara GNP mengukur keluaran yang dihasilkan oleh perusahaan suatu negara - baik secara fisik terletak di dalam negeri atau di luar negeri - GDP mengukur total output yang dihasilkan dalam batas-batas suatu negara - apakah sendiri yang diproduksi oleh perusahaan negara atau tidak.
Ketika modal negara atau sumber daya tenaga kerja yang dipekerjakan di luar perbatasan, atau ketika sebuah perusahaan asing yang beroperasi di wilayahnya, GDP dan GNP dapat menghasilkan ukuran yang berbeda dari total output. Pada tahun 2009 misalnya, Amerika Serikat diperkirakan PDB sebesar $ 14119000000000, dan GNP tersebut pada $ 14265000000000.
Dalam menghitung pendapatan nasional bruto, nilai barang dan jasa yang dihitung dalam pendapatan nasional hanyalah barang dan jasa yang diproduksikan oleh faktor – faktor produksi yang dimiliki oleh warga Negara dari Negara yang penpdatan nasionalnya dihitung. Oelh karena faktor – faktor produksi yang dimiliki warga Negara sesuatu Negara terdapat di Negara itu sendiri maupun luar negeri, maka nilai produksi yang diwjudkan oelh faktor – faktor produksi yang digunakan di luar negeri juga dihitung di dalam produk nasional bruto. Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri
KESIMPULAN
A. NERACA PEMBAYARAN
Neraca pembayaran ( BOP ) adalah catatan sistematis dari semua transaksi ekonomi internasional ( perdagangan, investasi, pinjaman, dan sebagainya ) yang terjadi antara penduduk dalam negeri suatu Negara dengan penduduk luar negeri selama jangka waktu tertentu ( biasanya satu tahun ) dan biasanya dinyatakan dalam dolar AS. BOP terdiri atas tiga saldo, yakni saldo neraca transaksi berjalan ( TB ), saldo neraca modal ( CA ), dan saldo neraca moneter ( MA ).
1. Struktur dasar nerca pembayaran
A. Bagian paling penting dari neraca pembayaran ( BOP ) adalah neraca lancar ( current account ) dan neraca modal ( capital account ). Neraca lancar ( current account ) adalah bagain BOP yang memberi gambaran ringkas tentang transaksi barang dan jasa yang diproduksi selama periode setahun atau kurang. Dapat juga dikatakan necara lancar adalah bagian dari BOP yang memberi gambaran ringkas tentang pembayaraan – pembayaraan jangka pendek. Neraca lancar dapat dibedakan menjadi tiga bagain pokok, yaitu
1. neraca perdagangan ( balance of trade ), adalah dalam neraca perdagangan dicatat transaksi ekspor dan impor barang – barang selama satu periode. Suatu Negara dikatakan mengalami defisit perdagangan bila nilai ekspor barang lebih kecil daripada nilai impor barang.
2. Neraca jasa ( services ) adalah pendapatan modal yang diperoleh karena memiliki asset – asset finansial ( saham dan obligasi ) serta aset fisik ( property ) di Negara lain.
3. Neraca nonbalas jasa ( transfer payment ) adalah mencatat transaksi – transaksi yang bukan sebagai akibat balas jasa. Misalnya bila pemerintah USA memberikan hibah kepada pemerintah Negara lain, hal tersebut akan dicatata dalam neraca nonbalas jasa.
4. Neraca penyeimbang ( settlement account ) adalah saldo neraca pembayaran adalah sama dengan nol. Maskudnya, hasil penjumlahan antara surplus dan atau defisit neraca lancar ( current account ) dengan surplus dan atau defisit neraca modal ( capital account ) adalah sama dengan nol.
B. PENDAPATAN PER KAPITA
Pertumbuhan ekonomi itu juga telah menaikkan pendapatan per kapita masyarakat. Sekadar gambaran, jika pada tahun 1984 pendapatan per kapita kita baru sekitar US$ 459 per tahun, kini sudah mencapai bilangan US$ 740 per tahun. Dengan pemdapatan per kapita sebesar ini, Indonesia menurut klasifikasi Bank Dunia tergolong sebgaia Negara berpendapatan menengah ke bawah.
Pendapatan per kapita memang bukan merupakan satu – satunya tolak ukur untuk menilai tingkat kemakmuran suatu bangsa atau kesejahteraan rakyat sebuah Negara. Bahkan, dalam lingkup yang lebih sempit lagi, ia pun belum merupakan ukuran yang memadai ditinjau hanya dari aspek pemdapatan. Sebagaimana diketahui, pendapatan per kapita adalah sebuah konsep rata – rata, belum menghiraukan distribusinya di kalangan penduduk. Penilaian kesejahteraan penduduk sebuah negeri tidak cukup hanya dengan melihat besar kecilnya pendapatan per kapita, tapi harus pula memperhatikan distribusi pendapatan itu dikalangan penduduk.
C. PRODUK DOMESTIK BRUTO ( GDP )
Di Negara – Negara berkembang yang seiring juga dinamakan sebagai “ Dunia Ketiga “ konsep produk domestik bruto adalah konsep yang paling penting kalau dibandingkan dengan konsep pendapatan nasional lainnya. Produk Domestik Bruto ( PDB ) dapatlah diartikan sebagai nilai barang – barang dan jasa – jasa yang diproduksikan di dalam Negara tersebut dalam satu tahun tertentu. Di dalam sesuatu perekonomian, di Negara – Negara maju maupun di Negara – Negara berkembang barang dan jasa di produksikan bukan saja oleh perusahaan milik penduduk Negara tersebut, tetapi oleh penduduk Negara lain. Selalu didapati produksi nasional diciptakan oleh faktor – faktor produksi yang berasal dari luar negeri. Perusahaan multinasional beroperasi di berbagai Negara dan membantu menaikkan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh Negara – Negara tersebut. Perusahaan multinasional tersebut menyediakan modal, teknologi dan tenaga ahli kepada Negara dimana perusahaan itu beroperasi.
PDB dapat dihitung dengan memakai dua pendekatan, yaitu pendekatan pengeluaran dan pendekatan pendapatan. Rumus umum untuk PDB dengan pendekatan pengeluaran adalah:
Di mana konsumsi adalah pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga, investasi oleh sektor usaha, pengeluaran pemerintah oleh pemerintah, dan ekspor dan impor melibatkan sektor luar negeri.
Sementara pendekatan pendapatan menghitung pendapatan yang diterima faktor produksi:
Di mana sewa adalah pendapatan pemilik faktor produksi tetap seperti tanah, upah untuk tenaga kerja, bunga untuk pemilik modal, dan laba untuk pengusaha.
D. PRODUK NASIONAL BRUTO ( GNP )
Dalam menghitung pendapatan nasional bruto, nilai barang dan jasa yang dihitung dalam pendapatan nasional hanyalah barang dan jasa yang diproduksikan oleh faktor – faktor produksi yang dimiliki oleh warga Negara dari Negara yang penpdatan nasionalnya dihitung. Oelh karena faktor – faktor produksi yang dimiliki warga Negara sesuatu Negara terdapat di Negara itu sendiri maupun luar negeri, maka nilai produksi yang diwjudkan oelh faktor – faktor produksi yang digunakan di luar negeri juga dihitung di dalam produk nasional bruto. Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri
Sumber :
Buku MAKROEKONOMI, SADONO SUKIRNO, JAKARTA.
BUKU PEREKONOMIAN INDONESIA, DUMAIRY, JAKARTA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar