Sabtu, 16 Oktober 2010

materi IV ( kewiraswastaan dan perusahaan kecil )

pengertian kewiraswastaan  adalah yang lebih cenderung berarti bersangkutan dengan kepengusahaan bisnis serta segala aktivitas. pengertian lain dari kewiraswastaan adalah kemampuan dan kemauan sseorang untuk beresiko menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untuk memulai suatu perusaahan dan menjadikannya berhasil dan sukses. memelalui upaya yang dijalankannya, yang bersangkutan merencanakan dan mengaharapkan kompenssasi dalam bentuk keuntungan di samping juga kepuasannya. orang yang mempunyai modal dinamakan wiraswasta.
dalam perusahaan kecil, juga mempunyai unsur - unsur penting dalam wiraswasta, yaitu :
~ unsur pengetahuan : mencirikan tingkat penalaran yang dimiliki seseorang.
~ unsur keterampilan : diperoleh memlalui latihan dan pengalaman kerja nyata.
~ unsur kewaspadaan : merupakan paduan unsur pengetahuan dan sikap mental dalam menghapadi keadaan yang akan datang.

perusahaan kecil sangat memengang peranan penting dalam perusahaan swasta. pengamalan di beberapa negara maju, seperti : Amerika, Inggris, Jepang, dan  sebagainya menunjukkan bahwa perusahaan kecil memberikan kontibusi yang perlu di perhitungkan di bidang produksi, pajak, penyedia lapangan kerja, dan lain sebagainnya. dengan kiat - kiat tertentu dari pelaku bisnis, perusahaan kecil dapat berkembang dengan pesat menjdai perusahaan besar.

Ciri-ciri perusahaan kecil
Secara umum perusahaan kecil mengacu pada ciri-ciri berikut :
  • Manajemen berdiri sendiri. Biasanya para manajer perusahaan adalah pemiliknya juga, dengan predikat yang disandang mereka memiliki kebebasan untuk bertindak dan mengambil keputusan.
  • Investasi modal terbatas. Pada umumnya modal perusahaan kecil disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik, karena jumlah modal yang diperlukan relative kecil.
  • Daerah operasinya local. Dalam hal ini majikan dan karyawan tinggal dalam suatu lingkungan yang berdekatan dengan letak perusahaan.
  • Ukuran secara keseluruhan relative kecil ( penyelenggara di bidang operasinya tidak dominant)


3. Perkembangan franchising di Indonesia
a. Kiat-kiat memililh usaha dengan cara waralaba (franchising)
18 tips berikut ini bisa anda jadikan pedoman awal dalam memilih sebuah usaha waralaba:

1. Jangan mudah percaya dengan brosur, lebih-lebih kepada calo franchise.
2. Jangan ingin cepat kaya.
3. Jangan memilih franchise hanya karena harganya murah.
4. Tentukan tujuan anda memasuki bisnis franchise.
5. Perhatikan tingkat risiko yang ada.
6. Hati-hati dengan faktor subyektivitas dan emosional.
7. Hindari franchisor yang hanya memiliki satu produk.
8. Hindari franchise yang membutuhkan banyak karyawan.
9. Hindari franchisor yang terjerat masalah hukum.
10. Selidiki berapa banyak franchisee yang gagal.
11. Pelajari dukungan promosi franchisor.

12. Kunjungi beberapa franchisor sebagai perbandingan.
13. Pelajari dokumen dan informasi yang sudah diperoleh.
14. Mengunjungi atau bertukar pikiran dengan franchisee lain.

Pendapat dan pengalaman franchisee lain tentang franchisor yang menjadi target anda sangatlah berharga. Cari mereka dan ajaklah untuk sharing.
Ada satu cara yang cukup mudah untuk menggali informasi dari franchisee lain, yaitu berbelanja atau menggunakan jasa salah satu outlet mereka. Kemudian anda bisa ajukan beberapa pertanyaan seperti :
  • sudah berapa lama menjadi franchisee?
  • apa saja yang telah diberikan oleh franchisor?
  • bagaimana hubungannya selama ini, apa kelebihan dan kekurangannya?
  • bagaimana kinerja penjualan outletnya?
  • apakah sudah balik modal?
  • berapa margin keuntungannya?
  • apa sarannya pada orang yang akan bergabung dengan merek ini, dan sebagainya.
15. Pelajari laporan keuangan franchisor.
16. Bandingkan tingkat penghasilan yang akan anda peroleh dengan penghasilan deposito.
17. Pertimbangkan besarnya franchisee fee dan royalty.
18. Segera action!

Ciri-ciri perusahaan kecil
  • Manajemen berdiri sendiri
  • Modal disediakan oleh seorang pemililk atau sekelompok kecil
  • Daerah operasinya lokal
  • Ukuran dalam keseluruhan relative kecil
  • Kelemahan perusahaan kecil
Kelemahan dan hambatan dalam pengelolaan usaha kecil umumnya berkaitan dengan faktor intern dari usaha kecil itu sendiri. Kelemahan dan hambatan-hambatan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Terlalu banyak biaya yang dikeluarkan, utang yang tidak bermanfaat, tidak mematuhi ketentuan pembukuan standar.
b. Pembagian kerja yang tidak proporsional, dan karyawan sering bekerja di luar batas jam kerja standar.
c. Tidak mengetahui secara tepat berapa kebutuhan modal kerja karena tidak adanya perencanaan kas.
d. Persediaan barang terlalu banyak sehingga beberapa jenis barang ada yang kurang laku.
e. Sering terjadi mist-manajemen dan ketidakpedulian pengelolaan terhadap prinsip-prinsip manajerial.
f. Sumber modal yang terbatas pada kemampuan pemilik.
g. Perencanaan dan program pengendalian sering tidak ada atau belum pernah merumuskan.
Adapun yang menyangkut faktor ekstern antara lain:
a. Risiko dan utang-utang kepada pihak ketiga ditanggung oleh kekayaan pribadi pemilik.
b. Sering kekurangan informasi bisnis, hanya mengacu pada intuisi dan ambisi pengelola, serta lemah dalam promosi.
c. Tidak pernah melakukan studi kelayakan, penelitian pasar, dan analisis perputaran uang tunai.

2. Keuntungan perusahaan kecil

Kebebasan dalam bertindak mengacu pada fleksibilitas gerak perusahaan dan kecepatannya dalam mengantisipasi perubahan tuntutan pasar. Hal ini lebih memungkinkan dalam perusahaan kecil karena ruang lingkup layanan perusahaan relative kecil, sehingga penyesuaian terhadap adopsi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pasar dapat dilaksanakan dengan cepat.Penyesuaian dengan kebutuhan setempat dapat berjalan lebih baikterutama karena dekatnya perusahaan dengan masyarakat setempat, keeratan hubungan dengan pelanggan, serta fleksibilitas penyesuaian volume usaha dalam kaitannya dengan tuntutan perubahan selera pelanggan.

3. Kelemahan perusahaan kecil

Kelemahan Usaha Kecil dan Menengah yaitu masih terbatasnya kemampuan sumber daya manusia ; Kendala pemasaran produk sebagian besar pengusaha Usaha Kecil dan Menengah Industri – Dagang lebih memperioritaskan pada aspek produksi sedangkan fungsi-fungsi pemasaran kurang mampu dalam mengaseskannya, khususnya dalam informasi pasar dan jaringan pasar, sehingga sebagian besar hanya berfungsi sebagai tukang saja ; Kecenderungan konsumen yang belum mempercayai mutu produk Usaha Kecil dan Menengah Industri – Dagang; Kendala permodalan usaha sebagian besar Usaha Kecil dan Menengah Industri – Dagang memanfaatkan modal sendiri dalam jumlah yang relatif kecil. Disamping itu mereka menjual produknya secara pesanan dan banyak terjadi penundaan pembayaran.

cara - cara mengembangkan perusahaan kecil, sebagai berikut :
~ mengenal faktor eksternal usaha kecil
~ memahami pelanggan
~ menentukan target pasar
~ menganalisa fakotr internal usaha kecil
~ menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan
~ menentukan harga pokok
~ promosi produk

kegagalan - kegagalan yang dialai=mi oleh usaha kecil, sebagai berikut :
~ kurangnya pemahaman usaha dan tempat usaha
~ kurangnya pengalaman dan startegi pemasaran
~ kurangnya pemahaman dalam pengadaan dan pemeliharaan bahan baku dan sarana
~ kurangnya kehandalan pengolalaan administrasi dan keungan
~ kurangnya pemahaman kemajuan teknologi

Perbedaan antara kewirausahaan dan bisnis kecil
 

Wirausahawan  adalah mereka yang menanggung resiko kepemilikan bisnis dengan pertumbuhan dan ekspansi sebagai tujuan utama. Banyak pemilik bisnis kecil mencirikan dirinya sebagai wirausahawan, namun banyak diantara mereka tidak bercita-cita memperluas bisnisnya seperti yang dilakukan wirausahawan sejati. Sesungguhnya seseorang hanya jadi pemilik bisnis kecil, hanya jadi wirausahawan, atau pemilik bisnis kecil sekaligus wirausahawan. Pemilik bisnis kecil saja umumnya tidak punya rencana untuk tumbuh dan berkembang. Jadi yang membedakan kepemilikan bisnis kecil dengan kewirausahawan adalah  adanya visi, aspirasi, dan strategi. Pemilik bisnis kecil tidak punya rencana untuk pertumbuhan yang hebat dan hanya mencari pendapatan yang aman dan nyaman, sedangkan wirausahawan termotivasi untuk tumbuh berekspansi, dan membangun, yang artinya ia siap menanggung resiko.



sumber :
http://www.google.com
google book
love septiana blog









    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar